Benteng Somba Opu merupakan salah satu kawasan wisata sejarah di Sulawesi Selatan. Benteng Somba Opu memiliki eksotismenya sendiri. Hampir setiap hari, benteng ini banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal. Di dalam benteng terdapat rumah-rumah adat dari berbagai daerah. Selain itu, terdapat museum dan meriam peninggalan kolonialisme sebagai sarana edukasi. Rimbunnya pepohonan yang menawarkan kesejukan, juga menjadi magnet pemikat untuk sekadar bersantai, ber-selfie ria atau beradu romantisme.
Benteng Somba Opu, melukiskan keragaman suku, ras, dan adat di Sulawesi Selatan. Bangunan-bangunan khas suku Bugis, suku Makassar, suku Toraja, dan Mandar berdiri dengan elegan. Saya pernah berpikir, seharusnya setiap tahun diadakan festival adat di tempat ini. Pesta akan dihadiri oleh perwakilan dari masing-masing daerah dari 4 etnis yang berbeda, lengkap dengan pakaian adatnya masing-masing. Kemudian di tanah lapang depan museum, panggung ditata untuk pementasan tarian tradisional dan nyanyian khas daerah. Sedang di sudut lain, tempat kuliner asli Sulawesi selatan dijajakan. Sungguh pemandangan yang indah, seindah tarian empat etnis yang biasa dimainkan oleh penari-penari. Barangkali ini bisa menjadi salah satu cara mengedukasi masyarakat dalam membumikan budaya Sulawesi Selatan.
Selama tujuh hari 7 malam berada di tengah-tengah benteng Somba Opu, menjadi semacam semedi sejarah yang saya lakoni. Terbayang sudah, bagaimana kebesaran kerajaan maritim Gowa-Tallo kala itu. Kerajaan terbesar di Indonesia bagian timur ini, bahkan tercatat dalam Negarakertagama era Majapahit. Sedang benteng Somba Opu sendiri merupakan benteng utama kerajaan Gowa, yang didirikan oleh raja Gowa ke 9, lanjut http://kalaliterasi.com/somba-opu-museum-dan-golongan-merah-putih/