Laksana pohon yang hanyut terbawa arus sungai, begitulah arus ganas kehidupam membawa Galla Cendang jauh ke negeri antah berantah. Tak punya tujuan, tak punya sanak saudara. Terombang ambinglah ia dinegeri orang yang sebagian warganya individualis, mungkin karena negeri ini adalah negeri metropolitan yang sudah terkontaminasi virus globalisasi yang trem itu.
Hanya satu hal yang ia ketahui bahwa ia ada disini untuk memenuhi hajat hidupnya, menjadi laki-laki sejati, mencari sumur pengetahuan yang ia yakini ada dinegeri ini.
Dengan berbekal restu dan kepercayaan dari amma dan bapaknya yang padanya ia jadikan sebagai pusaka jiwanya dan juga dengan secuil pengalaman yang ia miliki perjalanannya dimulai, meski harus berjalan pada jalan yang sama sekali tidak ia ketahui dimana ujungnya..
Next..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar