Beranda

Sabtu, 02 Januari 2016

Mengejar Matahari

Dari dulu aku selalu menyimpan kagum bukan hanya karena kasih sayangmu yg senantiasa tercurah padaku, tapi karena engkau berani menjadi sesuatu yg berbeda.  Bukan main harga yang kau bayar karena pilihanmu yakni penderitaan. Tapi justru karena itu engkau semakin kuat saja.
Aku tak habis pikir, kenapa engkau bisa sekuat itu? Berapa banyak kesabaran yang engkau miliki? Yha..  Sekarang engkau benar-benar menjadi orang yang berbeda. Dan sejak awal kisahmu aku selalu mencoba menjadi dirimu, mengikuti jejakmu adalah arah hidupku,  aku bahkan mencoba berpikir seperti caramu. Tapi semakin kukejar semakin jauh aku engkau tinggalkan,  bahkan pundakmu pun tak lagi mampu kulihat.  Aku tersisih dan lupa bagaimana caranya hidup dengan caraku sendiri saat kusadari aku diperlakukan berbeda. Engkau ditampar aku dimanja. Lalu bagaimana caraku menjadi seperti dirimu?
Suatu saat, aku benar-benar tersesat dan melupakan nilai luhur yang dijunjung tinggi lelulurku dan juga lupa akan nasihatmu. Aku terdampar dalam lautan yang tak bisa kuselami, semakin hari semakin tenggelam dan pada akhirnya gelaplah segalanya.

Saat itu pula engkau datang kembali juru selamat, aku ingat betul dibawah pohon yang rindang dengan hamparan Sawah yang baru ditanami dihadapan kita. Engkau dengan lirih berkata "engkau jangan pernah lupa keluarga kita adalah keluarga yang menjunjung tinggi siri na pacce, jangan pernah engkau langgar. Amma dan bapak begitu menyayangimu, karena engkau yang anak terakhir. Jadi jangan kau rusak kepercayaannya. Jika bala itu menimpamu, amma pasti akan bunuh diri karena tak sanggup menanggung malu. Engkau harus mencari wanita seperti yang dikatakan nabi,  pertama agamanya, akhlaknya, keturunannya, parasnya, hartanya.  Ingatlah itu! " . Aku menyimak dengan taksim, karena nasihatmu ini seperti air yang melepas dahaga saat aku hampir mati kehausan dan kusadari aku sedikit gusar tentang semua itu.  Tapi sejak saat itulah, aku mulai sadar bahwa aku juga harus hidup dengan caraku, dan menjadi kuat dengan caraku sendiri. Perlahan tapi pasti aku mulai muncul kepermukaan dan pundakmu kini nampak samar-samar.  Tapi meski begitu aku mungkin tak akan bisa mencapaimu, karena di dunia ini tidak mungkin ada dua matahari..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar