Dipenghujung hari saat matahari hendak terbenam di ufuk, dengan langit kemerahan sebagai jejaknya. Gema adzan pun berkumandang sahut menyahut, memanggil umat muslim untuk menjalankan ibadah shalat magrib. Di depan mesjid sederhana yang kalau di ukur luasnya sekitar 7x4 meter, dan warna hijau yang mendominasi, di tambah lagi kaligrafi yang menghiasi sudut dindingnya menjadikan mesjid sederhana dan kecil ini nampak agung dan indah. Tepat di mulut gerbang mesjid fakir yang hendak masuk terhenti langkahnya saat ia ditikam sebuah pertanyaan dari seorang paruh baya yang merupakan salah satu tokoh masyarakat di desanya. "Nak, fungsi remaja mesjid itu sebenarnya apa?" tanya dg. Nodding. Fakir yang merasa tahu jawaban pertanyaan itu sontak menjawab "untuk mengurus mesjid, kebersihannya, adzan pada waktu shalat dan.. ". "Lantas yang adzan di dalam remaja atau bukan?" potong dg. Nodding sambil melihat kedalam mesjid. Fakir pun terdiam seribu bahasa. Pasalnya ia sadar rupanya pertanyaan tadi adalah sebuah pukulan yang telak mengenainya. Ia tidak lagi melihat ke dalam mesjid soalnya ia hafal betul suara muadzin itu, yang notabenenya bukan lagi termasuk pemuda dan remaja.
Ia kemudian menangkap kebenaran dari pertanyaan tersebut bahwa tugas dan fungsi pengurus mesjid di desanya tidaklah berjalan sebagaimana mestinya. Bayangannya jatuh pada sepuluh tahun silam dimana ia masih menyaksikan para pemuda dan anak-anak masih memadati mesjid tersebut, aktivitas keagamaan dan keilmuan yang berjalan dengan baik menjadikan mesjid tersebut meski tidak seindah sekarang terasa hidup. Ia kemudian merasa bahwa generasinya saat ini adalah generasi yang sudah terputus dari budaya agama yang baik yang mengakibatkan hilangnya kesalehan ritual para pemuda, shalat saja enggan apatah lagi turut memakmurkan mesjid. Dan yang menjadi salah satu faktor yang memutuskannya adalah perkembangan teknologi yang tidak bisa di sikapi dengan bijak.
"kemarin sempat terdengar kabar bahwa para remaja mesjid mengadakan rapat, lalu apa tujuan rapat itu?" sergah dg. Nodding yang membangunkan fakir dari lamunannya.
"saya juga dapat kabar demikian nek, katanya dilaksankan pergantian ketua dan pengurus mesjid" jawab fakir dengan nada sedikit bercanda karena ia masih berusaha membangun kesadarannya yang tumbang tadi.
"Lalu ketuanya kemana? Tidak pernah saya lihat ia shalat berjamaah di mesjid ini" sambar dg. Nodding lagi dengan pertanyaan baru.
"Saya juga tidak tahu nek" jawab fikri sambil tertawa. Dg. Nodding pun membalas dengan tawa yang sama. Merekapun melanjutkan niatan awal untuk shalat berjamaah bersama.
Setidaknya menurut wikipedia Remaja masjid adalah perkumpulan pemuda masjid yang melakukan aktivitas sosial dan ibadah di lingkungan suatu masjid.
Pembagian tugas dan wewenang dalam remaja masjid termasuk dalam golongan organisasi yang menggunakan konsep Islam dengan menerapkan asas musyawarah, mufakat, dan amal jama'i (gotong royong) dalam segenap aktivitasnya. Di Indonesia, organisasi pemuda remaja masjid seperti BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda remaja Masjid Indonesia, Tahun berdiri 1977), JPRMI (Jaringan Pemuda Remaja Masjid Indonesia, tahun berdiri 2003).
25/01/2016