Beranda

Minggu, 26 Mei 2019

Rindu

Pagi ini, bukan kemalasan. Tapi rindu yang menyelimuti. Seperti kabut embah Ramma' pagi itu dan mendung pekat hari ini. Ia mengendap seperti kopi di dasar cangkir yang belum pernah kau seduh.

Lihatlah di sana, tepat di kelopak kembang itu. Kumbang berjinjit di atas embun mengintip sari bunga. Kado bagi kekasih katanya. Di tangkai yang lain sejajar dengan kumbang itu, kupu-kupu ekor layang-layang melayang rendah. Merana ia ditinggal kekasih. Ia hinggap dekat kumbang yang mengiba sembari menyandungkan syair Joko Pinorbo, "kawan, cinta seperti penyair berdarah dingin yang pandai menorehkan luka. Rindu seperti sajak sederhana yang tak ada matinya." Lalu hujan merancak di atas daun, menguyur semuanya. 😴

Tidak ada komentar:

Posting Komentar