Beranda

Selasa, 03 September 2019

Keluh


Setelah merenung sejenak tentang segala hal belakangan ini, sahaya sampai pada satu titik kesadaran. Di mana tidak lagi bisa maju karena jelas itu kesalahan, dan tidak bisa mundur sebab itu telah berlalu. 

Dalam gundah berselimut gulita, Panrita muncul di balik kegelapan. Songkoknya miring ke kanan, pertanda si bijak yang mengada. "Nak, jelas engkau harus bermuhasabah. Sebab dikau banyak mengeluhkan hal sepele pada orang lain. Itu tanda engkau amat fakir dalam pikir dan ikhtiar. Habib Puang Makka pernah menukas tutur, sering mengeluh adalah tanda kelemahan dan ketidakmampuan, lawannya adlh sering bersyukur. Lawanlan kelemahan itu dengan perbanyak bersyukur," katanya sebelum gelap menelannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar